Amankah Mengemudi Mobil Saat Hamil?





Dewasa ini, semakin banyak wanita hamil bepergian sendiri menggunakan kendaraan. Mereka percaya bahwa itu adalah cara bepergian paling aman saat hamil.

Pendapat boleh atau tidaknya seorang wanita hamil mengemudi mobil pun masih berbeda-beda. Namun terlepas dari itu semua, ada beberapa kondisi yang perlu diperhatikan wanita hamil ketika mereka ingin mengemudikan mobil sendiri.

1. Tahap Awal Kehamilan.

Seperti dilansir laman Boldsky, beberapa wanita biasanya mengalami morning sickness atau pusing pada tahap awal kehamilan. Kondisi mual ini tentunya akan berpengaruh pada saat Anda sedang mengemudikan mobil. Anda sebaiknya berpikir ulang ketika ingin mengemudikan mobil sendiri jika mengalami kondisi ini.


2. Tahap Akhir Kehamilan.


Seiring waktu, wanita hamil akan mengalami penambahan berat badan dan perut akan semakin membesar. Hal ini sudah pasti akan menyulitkan Anda keluar masuk mobil.

3. Kaki Bengkak.

Kebanyakan wanita mengalami varises atau kaki bengkak selama paruh akhir masa kehamilan. Ini biasanya disebabkan volume darah di dalam tubuh meningkat. Dengan kondisi kaki bengkak dan kram otot maka mengemudi pun jadi aktivitas yang sangat tidak nyaman bagi wanita hamil.

4. Tekanan Darah Rendah atau Tinggi.

Jika Anda memiliki kondisi seperti ini maka mengemudi saat hamil adalah sebuah pantangan. Anda harus mencari alternatif lain untuk bepergian jika tekanan darah Anda naik turun.

5. Kehamilan Berisiko Tinggi.

Jika dokter menyatakan bahwa kehamilan Anda berisiko tinggi maka Anda benar-benar harus berhenti mengemudi mobil.

6. Minim Pilihan

Ketika menyarankan seorang wanita hamil untuk berhenti mengemudi maka kita perlu lebih dahulu mengecek realita yang ada. Apa pilihan yang tersedia bagi seorang wanita hamil. Sebab, bepergian saat hamil harus dilakukan dengan hati-hati. Jika bus, kereta, dan taksi bukan pilihan yang aman maka mengemudi mobil sendiri bisa menjadi salah satu alternatif .

Follow On Twitter